top of page

Diskusi“Persiapan, Ekspektasi, & Realita Studi Pascasarjana oleh Penerima Beasiswa di 4 Benua” (I)

Penulis: Albert Christian Soewongsono

Kelas Daring IELTS NTT kembali menyelenggarakan diskusi daring untuk publik pada hari Minggu, 8 Desember yang lalu. Dengan mengangkat tema diskusi: “Persiapan, Ekspektasi, dan Realita Studi Pascasarjana oleh Penerima Beasiswa di 4 Benua”, diskusi melalui grup Whatsapp ini diikuti oleh sekitar 200 peserta dan menghadirkan hingga 8 orang narasumber untuk berbagi dengan para peserta. Kedelapan narasumber ini berbagi pengalaman masing-masing menempuh studi lanjutan di benua yang berbeda-beda, mulai dari Asia, Australia, Amerika, hingga negara di Eropa melalui berbagai macam beasiswa.


Diskusi yang dipimpin oleh Martha Yesidaneska Sooai ini, atau akrab disapa Martha, berlangsung selama kurang lebih dua jam, mulai pukul 20.00 WITA hingga 22.00 WITA. Martha sendiri merupakan Duta Bahasa Nusa Tenggara Timur tahun 2019 dan juga merupakan finalis Duta Bahasa Nasional pada tahun yang sama.


Diskusi dimulai dengan perkenalan diri oleh masing-masing narasumber. Dari benua Asia diwakili oleh Debry Salean atau akrab disapa Debry yang merupakan alumni dari Universitas Indonesia untuk studi lanjutan bidang peminatan human resources & marketing management melalui beasiswa LPDP, dan Alvin Yesaya atau akrab disapa Alvin yang merupakan alumni dari Universitas Tokyo untuk studi lanjutan bidang civil engineering, juga dengan beasiswa LPDP. Benua Eropa diwakili oleh Lidwina Felisima Tae atau akrab disapa Wina yang merupakan alumni dari University College London jurusan science education dengan beasiswa afirmasi LPDP, dan Victor Matanggaran atau akrab disapa Victor, yang merupakan alumni dari Universitas Twente di Belanda untuk studi lanjutan pada bidang psikologi dengan beasiswa LPDP. Victor juga merupakan pendiri dari Macanga Institute, yang merupakan sebuah lembaga untuk pelatihan dan pengembangan diri pemuda di Mamuju. Untuk benua Amerika sendiri diwakili oleh Caroline Tasirin atau akrab disapa Dea, yang merupakan alumni dari Universitas Yale bidang kehutanan melalui beasiswa CIFOR-USAID, dan Stevie Ardianto Nappoe atau akrab disapa Stevie yang merupakan alumni dari Universitas Birmingham di Alabama bidang keilmuan kesehatan publik dengan beasiswa Fulbright. Ke bagian Selatan di benua Australia, diwakili oleh Maria Febriani Seran atau akrab disapa Ria yang merupakan alumni dari Universitas Macquarie di Sydney dengan bidang keilmuan Applied Linguistics  and TESOL dengan beasiswa LPDP, dan juga Albert Christian Soewongsono atau akrab disapa Albert, yang merupakan alumni dari Australian National University di Canberra untuk studi magister bidang keilmuan Matematika. Albert saat ini sedang menempuh studi doktoral pada bidang yang sama di Universitas Tasmania di Hobart.


Diskusi selama dua jam ini berjalan dengan dinamis dan engaging, terbukti dari banyaknya pertanyaan yang ditanyakan oleh para peserta. Kelas Daring IELTS NTT sendiri ingin berterima-kasih kepada para narasumber yang sudah bersedia berbagi secara sukarela dan juga kepada Martha selaku moderator yang sudah memimpin jalannya diskusi dengan sangat baik. Dalam notulensi ini, akan kami rangkum pertanyaan dan jawaban selama diskusi tersebut.


BENUA ASIA


Martha: Untuk Alvin apa persyaratan untuk berkuliah di Jepang, apakah jauh berbeda dengan di negara-negara lain? Apa saja perbedaan budaya yg dihadapi? (Gisel)


Alvin Persyaratan untuk kuliah di Jepang yang paling umum adalah mempunyai “Research Plan” dengan menghubungi professor/sensei terlebih dahulu melalui email ke universitas dan program studi yang dituju. Untuk persyaratan Bahasa relative lebih mudah karena banyak yang tidak memerlukan IELTS/TOEFL IBT biasa hanya TOEFL ITP biasa saja (beberapa teman ada bahkan yang cuman pakai TOEFL prediksi). Untuk program post-graduate biasanya sudah memakai Bahasa Inggris apabila untuk jurusan Teknik atau sains. Kalau untuk social harus dicek dulu di website karena biasanya perlu bisa berbahasa jepang.


untuk perbedaan budaya mungkin kuliah master di Jepang melakukan research dan kelas. Nantinya kita akan bergabung dengan “lab” yang dipimpin oleh satu orang professor. Untuk budaya kerjanya nanti akan tergantung professor masing-masing.


MarthaUntuk Debry, apa saja persyaratan untuk mendaftar S2 di UI? Apakah perbedaan signifikan antara beasiswa LPDP dalam negeri dan luar negeri? (Jeny)


Debry: Persyaratannya selain persyaratan dokumen-dokumen resmi yang harus diunggah, akan ada ujian seleksi masuk yang biasanya dikenal dengan SIMAK UI yang biasanya terdiri dari tes bahasa Inggris, TPA dan psikotes. setelah dinyatakan lulus, baru lanjut ke tahap selanjutnya yaitu wawancara. Salah satu perbedaan yang cukup signifikan adalah requirement kemampuan bahasa Inggris. Kalau ke luar negeri tidak boleh menggunakan hasil tes TOEFL ITP, kalau dalam negeri boleh menggunakan TOEFL ITP. Semoga menjawab ya. Oh iya, untuk persyaratan lengkap untuk mendaftar ke UI bisa cek di sini:



MarthaPertanyaan berikut untuk Debry


  1. Untuk persyaratan kuliah S3 di UI apa saja tes yang harus ditempuh, apakah bisa tanpa mendatangi kampus karena saya berada di daerah?

  2. Untuk syarat TOEFL dan TPA berapakah syarat yang diperlukan untuk doktoral?

  3. Apakah wajib tes TOEFL dan TPA disana? (Reza)

Debry: Untuk studi doktoral masing-masing jurusan punya syaratnya yang berbeda. Kalau bidang ilmu saya (social science) syarat umumnya adalah harus punya rekomendasi dari minimal 2 guru besar dari bidang ilmu yang terkait serta proposal risetnya. Nanti akan ada ujian masuknya (TPA included), jika dinyatakan lulus akan ada wawancara lagi yang menentukan apakah anda diterima atau tidak. Sebaiknya sudah punya koneksi calon pembimbing atau sudah menghubungi calon pembimbing terlebih daluhu sebelum mendaftar. Tes kemampuan akademik dan bahasa Inggris harus melalui jalur SIMAK UI. Jadi jika kakak punya hasil tes sebelumnya bisa dilampirkan, tapi untuk hasil tes resmi yang dipakai adalah dari hasil ujian pada saat mendaftar.


MarthaUntuk kak Alvin, apakah ada program short course yang ditawarkan dari negara Jepang sendiri?(Desmon)


AlvinShort course ga ada, adanya sebagai “research student”, biasa 6 bulan – 1 tahun trus ujian untuk masuk ke program master atau doktoral. Hanya ini tidak semua dan tergantung program studinya.


Martha: Untuk Alvin dan Debry, kak kontribusi yg diminta dalam LPDP itu kontribusi yg seperti apa? harus terjun di tengah masyarakat seperti relawan, atau bagaimana? (Winda)


DebryKontribusi di sini maksudnya adalah yang sudah pernah dilakukan dan yang akan dtang. Maksudnya bagaimana bidang studi yg akan diambil berdampak/berguna bagi masyarakat. Misalnya, kalau bidang studinya kesehatan masyarakat, LPDP akan lihat bagaimana track record pelamar sebelumnya (bisa juga dengan jadi relawan) dan rencana kedepannya apakah bisa menjawab persoalan kesehatan masyarakat. Intinya adalah bagaimana bidang studi yg diambil bisa menjawab persoalan/memberikan solusi di masyarakat. Kata kuncinya adalah relevansi. Kontribusi bisa apa saja. Tidak harus volunteer, yang penting relevan 😊


MarthaUntuk Alvin dan Debry, mau tanya, apakah meskipun sudah punya pengalaman bekerja di lembaga seperti NGO selama setahun harus pula diimbangi dengan mengikuti banyak organisasi untuk bisa jadi bahan pertimbangan lolos dan LPDP? (Priska)


Alvin: Ga juga kok, sebetulnya ga masalah asal memang nanti saat proses wawancara dapat meyakinkan pewawancara kalo kita berkemauan untuk belajar. Saya bahkan dulu masukin organisasinya cuman 1 waktu daftar LPDP.


Debry: Sekali lagi, pengalaman yang dimiliki apakah relevan dan mendukung bidang ilmu yang di apply atau tidak. Kalau bekerja di NGO yang berkaitan dengan bidang ilmu yang diambil, sekiranya sudah cukup pengalamannya. Namun alangkah lebih baik jika ada pengalaman organisasi lainnya, apalagi kalo kamu adalah ketua/inisiator organisasi tsb. Itu nilai plus. Karena LPDP juga mencari bibit-bibit calon pemimpin masa depan.


BENUA EROPA


MarthaPertanyaan untuk Kak Wina. Saya seorang guru, ingin melanjutkan S2 MIPA murni, apa saja persyaratan untuk mendaftar LPDP? Apa saja persyaratan beasiswa afirmasi? (Rida)


Martha: Pertanyaan untuk Victor, mau tanya tentang beasiswa LPDP itu untuk jurusan apa saja kak? Dan untuk semua univ atau bagaimana kak?


Wina: Halo kak Rida, terima kasih untuk pertanyaannya.😊 LPDP memiliki beberapa program beasiswa, salah satunya adalah beasiswa afirmasi yang saya dapatkan, diperuntukan bagi daerah 3T. Mungkin kk perlu cek apakah daerah kk masuk daerah afirmasi atau tidak, daftar daerah afirmasi bisa dilihat di web LPDP. Terkait dengan syarat pendaftaran, ada perbedaan syarat untuk jalur beasiswanya, misalnya untuk afirmasi masih boleh mendaftar menggunakan TOEFL ITP sedangkan untuk beasiswa reguler wajib mendaftar dengan IELTS. Syarat LPDP secara umum adalah kemampuan bahasa dibuktikan dgn sertifikat TOEFL atau IELTS, rekomendasi, surat ket sehat, bebas narkoba, bebas TBC (khusus luar negeri) dan menulis 3 essay. Secara rinci kk bisa liat syarat lengkapnya di link ini lpdp.kemenkeu.go.id 😊🙏 Oh dan satu lagi, untuk NTT, selain punya peluang mendaftar di beasiswa reguler dan afirmasi, saat ini kita juga punya kesempatan istimewa bisa mendaftar di jalur Beasiswa Indonesia Timur (BIT).


Victor: hallo. Berikut saya lampirkan list PT yang dikeluarkan LPDP Daftar Kampus Luar Negeri LPDP


Martha: Wah, sudah diberikan file PDF nya dari kak Victor tuh, langsung unduh saja yaa untuk mengetahui PT tujuan beasiswa LPDP 🙂


Victor: Satu lagi saya upload list untuk PT dalam negeri Daftar Kampus Dalam Negeri LPDP


Martha: Siaap, sungguh totalitas ya kak. Yuk rekan-rekan, langsung unduh dan pilih universitas impian kalian!


Martha: Pertanyaan dari saya untuk kak Wina dan kak ​Victor. Untuk wilayah Natuna, Termasuk afirmasi atau tidak? Pertanyaan ini saya ajukan yang alumni LPDP.


Kedua, apakah jika seseorang memiliki social impact yang bagus di tengah lingkungannya misal punya lembaga kemasyarakatan akan menambah peluang besar untuk lolos?


Ketiga, apakah ada kesulitan dalam hal akademik. Misal pernah mengalami shock budaya belajar di luar negri gak?


Wina: Hi kak, saya sudah lampirkan daftar daerah afirmasi LPDP 2019. Please kindly check karena ada beberapa perubahan dibanding tahun-tahun yang lalu. 😊 Daftar Daerah Afirmasi LPDP


MarthaTerima kasih kak sudah berbagi filenya 🙂


Victor:

  1. Untuk wilayah afirmasi terbaru saya belum tau mengenai daerah yang dimaksud. untuk lebih jelasnya bisa cek website atau menghubungi CS LPDP.

  2. Saya tidak tahu mengenai hal ini, tapi saya dulu mendaftar belum punya gerakan sosial atau NGO dan semacamnya.

  3. Di Belanda saya tidak begitu kaget dalam hal akademik karena sistem nya hampir sama, saya kuliah Senin sampai Jumat, harus masuk kuliah 80%, ada mid exam week, dll

Wina Untuk pertanyaan kedua, saya rasa mungkin akan menjadi nilai plus tersendiri bagi pelamar. Tapi bukan the only one karena ada banyak hal yang dinilai.


Untuk pertanyaan ketiga, shock budaya tentu pernah karena ada perbedaan sistem pendidikan di negara kita dengan negara tempat kita belajar. Tapi anggap saja itu ‘bumbu’ yang mewarnai pengalaman belajar kita di sana. 😁


Kesulitan dalam akademik mungkin lebih ke membangun budaya membaca yang tidak sekadar “membaca” tapi kritis melihat jurnal-jurnal yang kita baca, misalnya melihat sisi positif dan negatif serta posisi kita sebagai pembaca di mana. Tapi pengalaman saya kemarin profesor di sana sangat friendly dan kita nyaman untuk belajar 😊


Martha: Untuk Victor dan Wina apakah ada lembaga resmi untuk menerjemahkan ijazah dalam bahasa non-Inggris untuk mendaftar ke Univ di Eropa (misalnya Belanda)? Bahasa apa saja yang digunakan di universitas-universitas di Eropa?(Golda)


WinaKarena kebetulan kemarin saya di Inggris jadi bahasa pengantarnya bahasa Inggris. Saya kurang tahu untuk univ-univ lain di Eropa, mungkin kak Victor bisa berbagi. Trims 😊


VictorBanyak universitas di belanda yang menggunakan bahasa Inggris jadi, kalau daftar ke sana dengan mengambil kelas Internasional bisa diterjemahkan ke bahasa Inggris saja ijazahnya. lembaga yang menerjemahkan ijazah ke bahasa selain Inggris saya belum tahu. mungkin lembaga bahasa di universitas atau penerjemah tersumpah bisa membantu.


Martha: Untuk Kak Wina, ppa perbedaan antara beasiswa umum dan afirmasi, apakah benar kalau afirmasi lebih besar kesempatan lulus, saya berencana ikut beasiswa afirmasi PNS yang baru launching kalau nggak salah. (Reza)


Wina: Perbedaan jalur umum dan afirmasi terletak pada persyaratannya, contohnya untuk kemampuan bahasa, jalur umum wajib menggunakan sertifikat IELTS sedangkan jalur afirmasi boleh menggunakan TOEFL. Selengkapnya bisa dicek di lpdp.kemenkeu.go.id.

Saya rasa semua punya kesempatan yang sama, peluang lulus ditentukan oleh apakah kita memenuhi semua syarat dan standar penilaian yang ditetapkan LPDP.

Yes, bisa ambil jalur afirmasi PNS bila memenuhi persyaratan 😊 Good luck!


Martha: Untuk Kak Wina, berdasarkan daftar daerah-daerah penerima beasiswa afirmasi, Kab. Flores Timur tidak tercover di dalam daftar, kalau seperti itu apakah kami yang dari kab. Flotim ini bisa melamar ke beasiswa afirmasi atau tidak? Atau hanya untuk daerah-daerah yang namanya tercover dalam daftar daerah afirmasi yang bisa melamar? (Piter)


Wina: Beasiswa afirmasi diperuntukan bagi daerah yang masuk dalam daftar afirmasi versi LPDP. Jika daerah kak tidak termasuk, bisa coba jalur lain seperti Reguler atau BIT (Beasiswa Indonesia Timur). Atau bisa juga BUDI jika berpofesi sebagai dosen 😊


Untuk daftar pertanyaan dan juga jawaban bagi para narasumber yang pernah menempuh studi di benua Amerika dan Australia dapat dibaca pada artikel terpisah ya!


Catatan: Artikel ini telah dipublikasikan sebelumnya di

Comments


bottom of page